Pengembangkan potensi industri daerah perlu diupayakan, dengan menggali budaya dan karya putra – putri daerah. Pengembangan budaya daerah melalui pameran hasil kriya atau kerajinan masyarakat Kota Yogyakarta dilakukan sebagai salah satu upaya memelihara dan melindungi aset bangsa, agar kita dapat mewujudkan pembangunan yang lebih berbudaya guna memupuk jati diri bangsa.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk industri kerajinan atau industri kriya di Kota Yogyakarta mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Beberapa produk industri kreatif, seperti kerajinan kulit, kerajinan anyaman, dan beberapa kerajinan lainnya mengalami peningkat permintaan pasar. Beberapa produk UMKM telah mampu menembus batas pasar, bukan hanya di tingkat Nasional tetapi juga menembus pasar ekspor.
Yogyakarta sebagai salah satu icon kota budaya memiliki banyak potensi sumber daya luar biasa yang harus terus dipelihara dan dikembangkan. Pengembangan budaya melalui hasil karya putra – putri daerah dan peningkatan kualitas produksi perlu terus dilakukan. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan pameran mandiri yang ke 11 kalinya bertempat di Atrium Utama Malioboro Mall Yogyakarta.
Penyelenggaraan Pameran “ Kriya Jogja Menembus Batas ” yang dilaksanakan pada tanggal 4 – 8 Mei 2016 di Atrium Malioboro Mall, Jalan Malioboro Yogyakarta, ini menunjukkan bahwa karya pelaku anggota Dekranasda Kota Yogyakarta sangat berkembang. Pameran “ Kriya Jogja menembus batas “ diikuti oleh 34 UMKM dari 300 anggota Dekranasda Kota Yogyakarta. Bukan hanya dalam hal jumlah tetapi juga dalam hal kualitas produk.
Pameran ini menampilkan hasil karya pelaku UMKM Kota Yogyakarta yang dikelompokkan berdasarkan komoditi meliputi:
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk industri kerajinan atau industri kriya di Kota Yogyakarta mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Beberapa produk industri kreatif, seperti kerajinan kulit, kerajinan anyaman, dan beberapa kerajinan lainnya mengalami peningkat permintaan pasar. Beberapa produk UMKM telah mampu menembus batas pasar, bukan hanya di tingkat Nasional tetapi juga menembus pasar ekspor.
Yogyakarta sebagai salah satu icon kota budaya memiliki banyak potensi sumber daya luar biasa yang harus terus dipelihara dan dikembangkan. Pengembangan budaya melalui hasil karya putra – putri daerah dan peningkatan kualitas produksi perlu terus dilakukan. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan pameran mandiri yang ke 11 kalinya bertempat di Atrium Utama Malioboro Mall Yogyakarta.
Penyelenggaraan Pameran “ Kriya Jogja Menembus Batas ” yang dilaksanakan pada tanggal 4 – 8 Mei 2016 di Atrium Malioboro Mall, Jalan Malioboro Yogyakarta, ini menunjukkan bahwa karya pelaku anggota Dekranasda Kota Yogyakarta sangat berkembang. Pameran “ Kriya Jogja menembus batas “ diikuti oleh 34 UMKM dari 300 anggota Dekranasda Kota Yogyakarta. Bukan hanya dalam hal jumlah tetapi juga dalam hal kualitas produk.
Pameran ini menampilkan hasil karya pelaku UMKM Kota Yogyakarta yang dikelompokkan berdasarkan komoditi meliputi:
- INDUSTRI FASHION DAN KONVEKSI
- INDUSTRI BERBAGAI ANYAMAN
- INDUSTRI KULIT
- INDUSTRI LOGAM
- INDUSTRI KERAJINAN
Produk tersebut perlu ditampilkan kepada masyarakat untuk memberi jawab bahwa anggota Dekranasda Kota Yogyakarta siap menyambut persaingan bisnis tingkat Asia.
0 comments:
Post a Comment